Selasa, 04 Februari 2014

Sukacita



ditulis pada : 05-02-2014
Entah,..entah apa yang terasa kini...
Hadir kapanpun waktunya,..ketika dibutuhkan ataupun tidak...
Menemani ketika terpuruk mendekapku...
Menunggu ketika terpuruk kerap singgah begitu saja terhadapku...
Sungguh,..tak tahu apa yang harus ku katakan...
Ucapan terima kasih yang baru dapat ku lontarkan terhadapmu :)
Entah bagaimana sang waktu yang dapat menjawab semua ini...
Tak ku sadari jika kau salah satu dari sekian orang yang berarti dalam setiap langkahku menuju sukses (y)
Terima kasih...
Terima kasih...
Terima kasih atas semua jasa yang kau toreh dalam benak, hati, dan jiwa ini...
Sukacita terasa didekatmu...
Sukacita terasa bersamamu...
Kelak,..mungkin,..tapi entahlah karena sang waktu dan Tuhan Pemilik Hati yang Kekal-lah yang tahu akan semua ini :)

Biarlah,.. Entah..



ditulis pada : 05-02-2014
Bangga...
Bangga ku pun terasa...
Turut bangga atas semua prestasi yang kau torehkan...
Tak kuasa ku bendung air mata bahagia ketika tahu asa apa yang kau ingin tercapai...
Melihat, bahkan mengetahui semua anganmu tergapai saja sudah sangat bahagia ku dibuat...
Tak perlu khawatir ketika masa sulitmu datang...
Tak perlu gusar ketika kau tak tahu apa yang harus kau lakukan lagi...
Tak perlu takut sendiri ketika keterpurukan menghampirimu...
Tenang,..dan yakinlah bahwa Tuhan ada didekatmu...
Percayalah bahwa Tuhan menyertaimu,..serta orang-orang yang menyayangimu dengan tulus ikhlas pun s’lalu menggenggam erat, bahkan siap menopangmu ketika kau terjatuh...
Mungkin kau s’lalu bersama orang-orang yang menyayangimu dengan tulus ikhlas ketika kau terjatuh saja...
Mungkin kau s’lalu ingat orang-orang yang menyayangimu dengan tulus ikhlas ketika kau terpuruk saja...
Ya,..tak apa...
Semua itu pun terlihat kini kebenarannya...
Semua itu pun terpampang jelas kini kenyataannya...
Ya,..tak apa...
Biarlah,..biarlah saja ketika sebenarnya kau mendapati orang-orang yang tulus ikhlas mendampingimu hingga kapanpun dan dalam kondisi apapun namun kau sia-siakan begitu saja, bahkan diacuhkan terasa kini,..biarlah...
Ketika masa sulit mendera, kau datang begitu saja...
Ketika sukacita menghampiri, kau pergi begitu saja seperti seketika hilang ingatan...
Biarlah...
Ucap syukur pada-Nya terlontar dari relung hati ini setelah Dia Tuhan Maha Mengetahui mengobati setiap luka yang terkelupas itu...
Tersakiti jika teringat kembali kelam itu...
Datang dan pergi begitu saja bak jelangkung yang datang tak dijemput pulang tak diantar...
Biarlah...
Ku hanya tersenyum melihat setiap tindak yang tak penting untuk dihiraukan lagi...
Tak ada gunanya diingat dan dirasa kembali karena luka yang tergoreskan teramat pilu...
Ketika masa sulit, datang...
Ketika sukses, pergi...
Biarlah...
Tak perlu hiraukan apapun itu tentangnya...
Mungkin penyesalan hinggap ketika kau telah jenuh dengan semua yang ada...
Entah kapan,..entah kau menyadari salah tindakmu atau tidak...
Biarlah..
Biar Tuhan yang ‘kan memutuskan setiap garis-Nya....
Jangan pernah kau lupakan oarang-orang yang tulus ikhlas mendampingi saat sulit hinggap padamu...
Jangan,..jangan pernah,..
Namun,..kata adalah kata yang mungkin tak pernah kau hiraukan, pikirkan, bahkan renungkan ketika semua mendampingi dan menyangga sulit yang hinggap padamu...
Entahlah,..tak ingin ku tahu tentangnya lagi karena terlalu sakit jika luka itu dibuka kembali...
Biar,..biar saja terpendam ratusan bahkan ribuan kilometer bak palung terdalam di dunia...

Ungkapan Perih Terasa



ditulis pada : 04-02 -2014
Indah...
Bunga disudut sana amat indah layaknya sang bidadari turun ke bumi dengan pancaran sinar wajah yang amat jelita...
Sungguh, aroma sukacita tercium hingga ke titik terjauh dalam perut bumi...
Namun rupanya,..bahagia itu tak selamanya mendiami jiwa ini...
Sungguh,..tersentak sekali hati menerima...
Sungguh,..terkejut hngga tak sampai hati dapat kuat menahan pilu...
Sungguh,..bulir-bulir air mata jatuh bergelimpangan laksana prajurit perang yang tumbang dalam medan tempur...
Tak kuasa,..tak kuasa tegak berdiri untuk tegar hadapi ini...
Hhh...
Entah,..entahlah apalagi yang harus kuperbuat...
Haha..mungkin hati ini telah lelah...
Ya, lelah,..mungkin amat lelah untuk terlalu sering menerima kebohongan belaka,..menerima hal yang tak pasti,..menerima alasan-alasan yang amat perlu dipertanyakan kebenarannya...
Hemm..sudahlah,..sudah cukup pahit yang pernah ku terima itu...
Rasanya,..perih,..luka yang ku genggam kala itu...
Luka yang tiba-tiba hinggap laksana kupu-kupu yang hinggap pada bunga nan indah jelita...
Perih, bahkan teramat pedih jika luka itu menganga kembali...
Kini,..ya hambar terasa bak masakan tak ada bumbu sedikitpun...
Hambar,..kosong,..datar,..tak ada apa-apa laksana secangkir gelas yang hilang airnya...
Ketika cerah muncul,..semua itu karena orang-orang tersayang yang benar-benar peduli dan tak berkhianat sedikitpun terhadap diri ini...
Ya,..tak ada gunanya jika hanya sukacita diawal saja,..namun jika pada akhirnya pun kau torehkan segenggam luka yang membekas,..yang sewaktu-waktu dapat terkelupas dan memberi duka mendalam...
Sudahlah,..tak penting lagi jika semua yang telah kupertahankan dianggap remeh begitu saja,..atau bahkan tak dianggap sedikitpun...
Pandai kau bersilat lidah...
Tak apa,..tak apa,..biarlah semua yang kau sia-siakan menjauh darimu...
Jauh,..bahkan amat jauh laksana bintang dilangit yang hanya dapat dinikmati sinarnya saja dari bumi nan luas...
Janganlah kau menyesali setelah apa yang kau sia-siakan pergi entah kemana...
Entahlah,..apa sebenarnya hati ini dapat menerima permintaan maafmu..
Entah,...
Biarlah sang waktu yang menjawab...
Tuhan itu adil, bahkan sangat adil...
Ku percayakan semuanya hanya pada-Nya pemilik hati yang kekal...
Sudahlah,..sudah cukup jika hati ini terus saja diiris-iris laksana pisau tajam mengiris daging segar...
Tak pernah ku ingin hanya sebatas kata-kata manis yang terlontar darimu...
Bukan,..bukan itu,..
Tak sepantasnya kau melukai hati yang sesungguhnya kau pun tahu tulus yang kuberi...
Sudah,..sudah cukup saja dariku...

Senin, 03 Februari 2014

Tegar



ditulis pada : 01-01-‘14
Guratan-guratan  tinta tertoreh  kembali pada secarik kertas ini...
Untaian kata demi kata yang terlontarkan begitu saja bak embun pagi nan elok...
Pikir, hati, dan jiwa kini tenang dan nyaman adanya...
Senyum simpulku yang dulu pernah hilang seketika bak kapal nan megah yang diterjang dan ditelan ombak besar dengan dahsyatnya,..kini ku hadirkan kembali rona indah itu...
Pancaran indah yang kembali pun berkat semua sobat-sobat tercintaku,..dimana keterpurukan datang, merekalah yang berusaha ‘tuk menghimburku...
Gundah,..gelisah,..resah,..pilu,..kurasakan semua itu ketika banyak rintangan menghadang pula...
Namun,..tekad dan semangat yang kuat dan teguhlah yang harus kumiliki s’lalu...
Jika ku terus bergelut dengan keterpurukan yang kian mendera, bagaimana diri ini dapat menjaga sang Bunda...
Jika diri ini tak mampu hadapi keterpurukan itu, bagaimana diri ini menopang kepiluan hati sang Bunda...
Ah! Tak perlu ku bergelut dalam kepiluan yang tak penting dan tak pasti...
Buat apa!
Hah...yang jelas hati ini hanya Dia yang menjaganya, Tuhan Pemilik Hati yang kekal...
Kebanyakan orang berkata jika hati ada kaitannya dengan yang namanya cinta...
Cinta?
Cinta itu adalah anugerah terindah yang Tuhan berikan pada setiap insan-Nya...
Cinta itu sebenarnya ya harus dijaga sebaik mungkin,..digenggam erat,..dan jangan pernah remehkan atau lepaskan dengan mudahnya jika ketika mendapatkan cinta itu saja sudah penuh dengan perjuangan...
Yap, jika sudah cinta,..sayang,..ya ‘kan ku jalankan dengan tulus dan ikhlas,..’kan ku perjuangkan semua itu sepenuh hati...
Namun,..jika sedikit saja atau sekali saja hati ini dikhianati, dipermainkan, dan disakiti,..sudahlah lebh baik berhenti detik itu jua cinta dan sayang itu...
Tak perlu ditangisi,..buat apa,..tetaplah tegar hadapi waktu yang ‘kan t’rus bergulir...
Cukup sudah jika memang hati ini hanya dibuat permainan saja,...
Hah! Memangnya hati ini hanya Dufan atau tempat bermain lainnya yang digunakan untuk sarana bermain saja haha -___-
Hati ini ya hati yang dapat rentan jua jika tersakiti begitu saja bak luka yang tergores oleh pisau nan tajam lagi...
Yap, intinya cinta dan sayang yang tulus itu ya harus diperjuangkan, namun jika sekali saja disakiti,..hemm stop saja untuk cinta dan sayang itu sendiri, tak perlu dan tak usah dilanjutkan lagi karena terlalu sakit bahkan dapat amat sakit jika hati ini terus menerus mendapat luka yang datang bertubi-tubi bak teror yang kian datang s’lalu...
Kini,..buka mata kembali untuk terus membentangkan kasih pada orang-orang tercinta,..pada orang-orang yang tepat tentunya mendapatkan kasih itu sendiri :)
Tetap tegar untuk menyambut hari penuh gelora dan kobaran api penuh semangat membara...